WordPress : Upload WordPress Offline ke Online

Setelah Anda sudah lancar menggunakan Dashbor WordPress Anda dan puas dengan tampilan situs WordPress di PC lokal Anda, yang sudah Anda kostumisasi dan Anda tambahkan beberapa konten dan personalisasi, lalu apa yang akan kita lakukan? Memandangi situs Anda dengan penuh decak kagum, atau malah geleng-geleng kepala, lalu selesai dan menutup browser Anda? Tentu saja tidak kan? Kita perlu membuatnya bisa diakses oleh semua orang di Internet. Nah, di sini kita akan mengupload (memindahkan) website Anda dari server lokal ke online. Tentunya Anda sudah mempunyai pilihan server yang terbaik. Pastikan server Anda mempunyai fasilitas database MySQL dan mendukung script PHP. Pilihan server web dapat dibaca di “WordPress : Membuat Website dengan WordPress” bagian “Web Hosting”.

Sekarang kita mulai inti uploadnya. Upload ini maksudnya adalah memindahkan WordPress di server PC Anda (server lokal) ke server online (server sebenarnya). Jadi kita perlu mengubah beberapa konfigurasi, yaitu :
  1. mengedit file wp-config.php,
  2. mengekspor database dari server lokal,
  3. mengimpor database ke server online,
  4. upload file-file WordPress,
  5. mengedit tabel database untuk alamat URL.
  1. Membuat Database di server Web Online

    Membuat database ini sama dengan cara membuat database yang sudah dibahas di “WordPress : Membuat Situs di Server Online” bagian “Membuat Database”. Pastikan Anda membuat database baru atau menggunakan database lama yang sudah kosong (sudah diapus isi databasenya). Lihat kembali artikel tersebut karena saya malas menulisnya lagi, hehe, maaf ya, bukan tanpa alasan hanya demi efektifitas waktu.
  2. Mengedit File wp-config.php di Server PC Lokal Anda

    Masih ingatkah Anda dengan file wp-config.php? Yang aslinya adalah wp-config-sample.php kemudian kita rename dan edit untuk menginstall WordPress di PC? Buka kembali file tersebut. Karena servernya akan dipindahkan berarti settingannya juga harus diedit dengan mengedit : ‘namadatabase’, ‘namapengguna’, ‘katasandi’, dan ‘localhost’ (nama localhost diganti dengan nama MySQL host yang diberikan server online Anda, atau biarkan default bila tidak ada. Jika dibiarkan default dan saat penginstallan wordpress tidak berhasil, kemungkinan Anda harus mengganti “localhost’ dengan nama host Anda).
  3. Ekspor Database dari Server Offline

    1. XAMPP Control Panel dijalankan
    2. Browser dijalankan, ketikkan http://localhost/phpmyadmin
    3. Dipilih database yang Anda gunakan untuk WordPress Anda. Dalam pelajaran sebelumnya kita membuat database dengan nama ‘dbwordpress’. klik nama database.
    4. Klik [Export]
    5. Tanpa banyak ba-bi-bu lagi, beri tanda pada [save as file] pada bagian bawah. Pastikan jenis file SQL terseleksi. Klik [Go]
    6. Browser akan mendownload file dbwordpress.sql yang Anda buat tadi. Simpan file sql tersebut untuk langkah selanjutnya.
    7. Eksport database selesai.
  4. Import Database

    1. Masuklah ke Control Panel server online Anda.
    2. Klik phpMyAdmin
    3. Cari database yang sudah Anda buat sebelumnya. misalkan nama databasenya ‘username_namadb’.
    4. Terlihat bahwa database masih kosong. [Klik Import]
    5. Pada bagian “File to Import” Klik “Browse”, cari file dbwordpress.sql tadi, setelah itu klik [Go].
    6. Tunggu sampai proses upload sukses.
    7. Setelah import database sukses, kita siap mengupload file-file WordPress kita ke server online.
    8. Import database selesai.
  5. Upload File-File WordPress

    Membuat folder khusus di server web online. Di bawah folder public_html atau htdocs buatlah folder misalnya “blog”. Untuk upload file-file ke server online Anda dapat menggunakan cPanel atau program FTP seperti FileZilla. cPanel seharusnya sudah disediakan server online Anda. Kalau FileZilla, Anda bisa mengunduhnya di http://filezilla-project.org.
    Install FilleZilla tersebut di PC. Cara menggunakannya cukup mudah seperti Anda menggunakan program Explorer yang lain. Untuk menyetelnya Anda tinggal mengisi Nama Host[Mesin:] dengan nama host Anda atau nama situs Anda (misalnya: http://www.domainAnda.com), Nama Pengguna[Username:] dengan username di server Anda, dan [Password:] dengan password untuk login ke cPanel. Untuk [Port:] biarkan tidak diisi.
    Pindahkan (baca: upload) file-file WordPress (pastikan sudah mengandung file wp-config.php yang sudah diedit dengan benar) ke direktori public_html atau htdocs. Caranya sama seperti yang telah dibahas sebelumnya. File-file WordPress ini adalah yang terdapat pada server Offline Anda di direktori xampp\htdocs\wordpress. Dengan ‘wordpress’ dalam contoh ini adalah folder yang berisi file-file wordpress Anda, Anda bisa saja menggunakan nama yang berbeda kan? Jangan menggunakan file-file WordPress lain atau baru diunduh karena tidak akan klop dengan databasenya.
    Kalau memakai FileZilla, caranya lebih mudah tinggal copy/paste atau drag&drop. Kalau ukuran filenya cukup besar dan terdiri atas banyak file sebaiknya file-file itu dikompres dulu baru diupload dan dimekarkan di server. Cara itu dapat dipakai jika kita menggunakan File Manager cPanel.
    Upload file-file WordPress selesai.
  6. Mengedit Database MySQL di Server Online

    Inilah langkah terakhir yang paling penting. Kita harus mengedit database, yang dalam contoh tadi adalah database “username_namadb” supaya dapat terhubung dengan file-file WordPress kita. Kita hanya perlu mengubah URL, yang dalam contoh ini dari ‘http://localhost/wordpress’ menjadi ‘http://www.namawebsite.com/blog’. Jika langkah ini tidak dilakukan maka situs Anda tidak akan ditampilkan karena file-file WordPress dengan databasenya adalah ibarat dua sedjoli yang sudah tidak bisa dipisahkan. Langkah-langkah mengedit database :
    Jalankan phpMyAdmin di Control Panel. Klik nama database Anda, dalam contoh ini “username_namadb”. Pilih dan klik pada wp_options. Pada tampilan yang muncul klik [Browse]. Pada tabel yang ada editlah 2 hal :
    1. Editlah entri “siteurl” pada kolom “option_name”. Klik edit atau gambar pena untuk mengedit. Gantilah ‘option_value’-nya dengan “http://www.namawebsite.com/blog”. Info :www.namawebsite.com” adalah URL website Anda dan “blog” adalah folder tempat file-file WordPress berada.
    2. Editlah entri “Home” pada kolom yang sama. Jika Anda tidak menemukannya, klik tanda panah di bawah tabel. Cara mengeditnya sama dengan entri siteurl di atas.
Previous
Next Post »