Ethernet dikembangkan Dr. Robert M. Melcafe di Xerox Palo Alto pada tahun 1970. Saat itu, ethernet bekerja dengan kecepatan 3 Mbps (experimental ethernet) untuk menyambukan 100 komputer dengan kabel sepanjang 1 km. Tahun 1980, model ethernet versi 1 dibakukan oleh DEC-Intel-Xenox (DIX), yang dilanjutkan oleh Institue of Electricl and Electronics Engineers (IEEE 802) pada tahun 1982, menjadi ethernet versi 2. Tahun 1985, penyeragaman standar ethernet mulai diubah dengan nama kode 802.3. Standar ini sudah menerapkan teknik (CSMA/CD) Carrier Sense Multiple Access With Collision Detection yang kemudian diresmikan oleh International Standardiztion for Organization (ISO).
Metode CSMA/CD merupakan model pengiriman paket data yang bila sedang terjadi pengiriman data, maka node tersebut menunggu sampai tidak ada lagi pengiriman paket data oleh node yang lain. Jika tidak ada, maka node tersebut akan mengirimkan paket data. Jika pada saat bersamaan dua node mengirimkan paket data, maka terjadi collision (tabrakan) yang berakibat transmisi berhenti mengirimkan data kembali dengan kembali dengan selang waktu yang acak.
Jika dilihat dari kecepatannya, ethernet terbagi menjadi empat jenis, yaknik sebagai berikut :
- 10 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai ethernet saja (standart yang digunakan adalah 10Base2, 10Base5, 10BaseT, dan 10BaseF).
- 100 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai fast ethernet (standar yang digunakan 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, dan 100BaseTX).
- 1000Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut sebagai gigabit ethernet (standar yang digunakan adalah 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, dan 1000BaseT).
- 10000 Mbit/detik atau 10 Gbit/detik. Standar ini belum banyak diterapkan.
Sampai disini artikel kali ini, semoga artikel diatas bisa menambah wawasan kita semua...
ConversionConversion EmoticonEmoticon